Jangan Mengungkit Luka Lama. Lepaskanlah!


Markus 11:25 “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”
Ketika orang menyakiti kita, kita cenderung melakukan dua hal yang lazim ini: mengingatnya dan membalasnya.
Tapi sebaliknya, dalam 1 Korintus 13: 5 dikatakan bahwa, “Ia (kasih) tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia (kasih) tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.”
Jadi bagaimana seharusnya Anda menanggapi orang-orang yang telah menyakiti Anda? Bagaimana seharusnya Anda menangani segala luka dan sakit hati yang sudah Anda timbun di dalam memori Anda?
Jangan mengungkitnya; hapuskanlah. Lepaskanlah. Ampunilah dan lanjutkan hidup Anda.
Ketika kita terluka, kita cenderung mengungkit rasa sakit itu dengan tiga cara: menjadi emosional di dalam pikiran kita, menjadikannya sebagai senjata kita, dan menggunjingkannya dengan orang lain.
Pertama, kita mengungkit dengan mengingat-ingatnya di dalam pikiran kita. Kebencian hanya akan menghancurkan kita. Itu hanya akan melanggengkan rasa sakit Anda. Itu tidak akan pernah menyembuhkan luka Anda. Itu tidak akan pernah menyelesaikan apa-apa. Apa yang paling Anda pikirkan, maka ke sanalah Anda menuju. Jika satu-satunya yang Anda pikirkan adalah seberapa dalam Anda terluka di masa lalu, maka Anda hanya akan bergerak menuju masa lalu. Tapi jika Anda fokus pada masa depan, Anda akan bergerak ke arah masa depan. Jika Anda fokus pada potensi Anda, maka Anda bergerak kesana pula.
Kedua, kita mengungkit rasa sakit kita dalam hubungan kita dengan orang lain. Kita menggunakannya sebagai pasak dan senjata kita. "Ingat waktu kau melakukan itu padaku?" “Tapi kau yang melakukan ini!”
Alkitab mengatakan dalam Amsal 17: 9, “Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkitkan perkara, menceraikan sahabat yang karib." Hal ini berlaku dalam pernikahan dan dalam hubungan apapun yang Anda miliki. Kebencian tak akan menyelesaikan masalah.
Ketiga, kita membangkitkan sakit hati kita dengan menggunjingkannya dengan oang lain. Ini disebut gosip! Kita cenderung mengatakannya kepada yang lain, bukan kepada Allah atau orang yang sedang berkonflik dengan kita.
Apakah Anda tahu bahwa Allah membenci gosip? Dia membencinya sama seperti Ia membenci kesombongan, karena gosip sama dengan kebohongan. Gosip adalah murni berasal dari ego kita - kita mencoba untuk membuat diri kita terlihat baik dan merasa lebih baik. Setiap kali Anda berbagi gosip, Anda sedang menyombongkan diri sendiri, dan Allah membenci kesombongan dan gosip.
Sebaliknya, kasih tidak menyimpan kesalahan. Kasih tidak mengungkit-ungkit luka yang berubah menjadi kebencian atau gosip atau kesombongan. Kasih merespon rasa sakit dan luka dengan cara melepaskannya, membuangnya jauh.
"Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu” (Markus 11:25).
Renungkan hal ini:
Luka apa yang telah Anda ungkit berulang-ulang kali dalam pikiran Anda yang mana harus Anda lepaskan hari ini?
Mengapa menurut Anda lebih mudah untuk menggerutu dengan kesalahan orang lain ketimbang memaafkan mereka? Apakah itu benar-benar lebih mudah dilakukan untuk ke depannya apabila Anda menghadapi masalah yang sama?
Apa cara yang perlu Anda ubah dalam merespon gosip?
Bacaan Alkitab Setahun :
1 Samuel 17-18; Lukas 11:1-28.
Mengampuni dan melupakan adalah obat terbaik untuk menyembuhkan luka hati kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren).
Doaku : trimakasih Bapa buat FirmanMu yg sekali lagi mengingatkanku agar mengampuni dan melupakan kesalahan org lain, tdk membicarakannya dg siapapun, karena hamba tahu bhw Bapa yg penuh kasih melihat apa yg sdg terjadi bahkan yg ada di dlm hati hamba. Tolonglah hamba u/ selalu terhubung dgMu melalui doa2 jika hamba terluka krn perkataan seseorg dan selalu meneladaniMu yg dg kasih yg besar sanggup menanggung segala derita di kayu salib. Apa yg hamba alami tdk ada artinya dibandingkan dg penderitaanMu Tuhan Yesus. Krn itu ampuni hamba yg terlalu rapuh ini. Hamba mau mengasihi tanpa mengingat luka2 hamba.
Amin.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Jangan Mengungkit Luka Lama. Lepaskanlah!"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top